Archive for September, 2014

ETIKA BISNIS

NAMA         : DWI CHUSWANDA

NPM           : 12211233

KELAS        : 4EA03

Etika bisnis

merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional, antara lain:

  • Sebutkan nama lengkap

Dalam situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan. Namun jika namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit menyingkat.

  • Berdirilah saat memperkenalkan diri

Berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar orang lain menilai positif kesopanan motra.

  • Ucapkan terima kasih secukupnya

Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu mengucapkan terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan, orang lain akan memandang kalau mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.

  • Kirim ucapan terima kasih lewat email setelah pertemuan bisnis

Setelah mitra menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara terpisah ke email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan, mengingat waktu tibanya akan lebih cepat.

  • Jangan duduk sambil menyilang kaki

Tak hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun dalam kondisi kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu, posisi duduk seperti ini dapat berdampak negatif pada kesehatan.

  • Tuan rumah yang harus membayar

Jika mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus membayar tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klien, laki-laki, ia tetap harus menolaknya. Dengan mengatakan bahwa perusahaan yang membayarnya, bukan uang pribadi.

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu:

  1. Sistematik

Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.

  1. Korporasi

Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.

  1. Individu

Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Contoh kasus etika bisnis:
  1. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
  2. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.
  3. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.

oleh sebab itu etika bisnis sangat diperlukan sekali untuk memasuki dunia berbisnis. agar tau gimana takaran berbisnis yang benar dan tidak melakukan pelencengan dalam bisnisnya yang dapat merugikan masyarakat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis

http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html

contoh kasus bisnis yang tidak beretika

Nama         : Dwi Chuswanda
Npm           : 12211233
Kelas         : 4EA03
kasus 1

saat ini perkembangan jaman sudah sangatlah maju dan kebutuhan masyarakat juga meningkat tetapi dengan adanya kenyataan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia yang semakin meningkat menyebabkan adanya kecurangan dalam berbisnis. orang-orang yang kurang mampu biasanya menghalalkan segala cara untuk bisnisnya karena dia tidak bisa membeli bahan-bahan makanan yang saat ini harganya sudah melambung tinggi dan mereka biasanya memberi makanan tersebut dengan bahan-bahan kimia seperti boraks agar makanan tersebut jika tidak laku dihari ini bisa dijual kembali esok harinya. sekarang ini banyak kita temukan berbagai makanan dan minuman yang memakai bahan bahan berbahaya yang menyebabkan dampak yang sangat buruk untuk tubuh kita. Banyaknya ragam makanan ringan dan makanan berat yang dijual oleh masyarakat di Jakarta dan sekitarnya, membuat masyarakat Jakarta mudah dalam mencari makanan kesukaan terutama yang mempunyai hobi wisata kuliner. macam-macam makanan yang dijajakan oleh para pedagang yaitu seperti bakso, goreng-gorengan, ketupat sayur dan masih banyak lagi macamnya yang banyak digemari oleh semua umur dari anak–anak sampai usia remaja. tetapi sangat disayangkan demi mendapat keuntungan yang berlipat–lipat, para pedagang–pedagang ini tidak memperhatikan kesehatan para konsumenya, demi mendapatkan keuntungan mereka para pedagang menggunakan bahan–bahan kimia kedalam produk makanan yang mereka olah, seperti boraks, formalin dan bahan–bahan kimia lainya yang sangat membahayakan kesehatan bagi yang mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia tersebut, sudah banyak kasus yang terjadi di Jakarta khususnya mengenai hal ini, contohnya bakso yang mengadung formalin, gorengan menggunakan plastik untuk memperenyah, dan ketupat supaya lebih awet. bisnis atau usaha yang seperti ini sangat dan sangat tidak beretika karena dampak nya merugikan konsumen.

kasus 2

kecurangan berbisnis tidak hanya terjadi di makanan ringan dan berat saja. ada pembisnis yang curang dengan buah-buahan. banyak pembisnis memaniskan buahnya dengan cara menyuntikan pemanis kepada buat tersebut dan ada juga yang menyuranginya dengan menyelupkan buah ke lilin agar buah tersebut bertahan lama. cara pembeliannya pun biasanya ada kecurangan juga pada timbangan. biasanya para pedagang tersebut melakukan kecurangan seperti dari setelan timbangan yang disetel tidak semestinya. biasanya ditemui apabila pembeli membeli buah dalam bentuk kiloan. Seharusnya buah yang dibeli oleh pembeli misalnya hanya 1kg tetapi saat ditimbang ternyata 2kg. Kasus ini sudah cukup banyak ditemui. Pedagang melakukan kecurangan dalam penimbangan agar mereka bisa mendapatkan hasil berlebih .