Desember | 2011 | dwichuswanda13

nama: Dwi Chuswanda

npm: 12211233

kelas: 1ea12

dosen: Ridwan Harlan

Menurut pendapat saya tentang Plagiarisme dalam Hegemoni Kultur Akademi;

Arti dari Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat dia sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain tanpa izin. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.

Hal-hal seperti ini sebenarnya tindakan yang sangat sangat tidak terpuji, secara tidak langsung kita menjadi orang atau manusia yang tidak berkembang. Memang hal seperti ini sudah melekat di dalam diri manusia sejak masih kecil. Contohnya saat kita di sekolah kita sudah sangat terbiasa mencontek, bahkan dari tingkat SD pun kita sudah mencoba mencontek. Dengan mencontek sama saja kita menjadi seorang pelagiat. Kita menyalin atau menjiplak hasil karya atau tugas teman kita.

Kita yang mencontek hasil karya teman kita memang enak, kita tinggal menyalin dan semua masalah selesai. Tapi apakah kita pernah berfikir bila kita jadi teman kita yang membuat tugas atau hasil karya tersebut, mereka berjuang dengan fikiran dan waktu untuk mengerjakan hal-hal tersebut, sedangkan kita hanya mejiplak saja. apakah tidak merugikan orang lain?

Jadi, menurut saya Plagiarisme dalam Hegemoni Kultur Akademi itu sangat merugikan beberapa pihak, dan tentunya dapat mendapatkan sanksi yang berat juga. Kita anak-anak muda, generasi muda Indonesia bisa bayangkan jika semua anak muda menjadi seorang pelagiat? apakah jadinya negara kita? maka dari itu mulai sekarang kita berhenti menjadi seorang pelagiat, dan lakukan yang terbaik.