Archive for Mei, 2014

laporan ilmiah

Tugas ke-9. Bahasa Indonesia2

nama: dwi chuswanda

NPM: 12211233

kelas: 3EA03

BAB IX

LAPORAN ILMIAH

9.1 unsur-unsur kerangka laporan

Kerangka Laporan ilmiah umumnya terdiri dari unsur – unsur sebagai berikut :
a. Halaman Judul
biasanya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas kebawah sebagai berikut :
1. judul laporan terdiri terutama subjek, atau didahului dengan ‘ Laporan tentang’ , ‘Laporan Kemajuan tentang’,’Laporan Tahunan tentang’,’Penelitian tentang’ dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku.

contoh judul laporan :
 
Laporan tentang
 SURVAI PENDAHULUAN
 PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI 
di daerah 
KABUPATEN JAWA BARAT
 
2. Nama dan identitas penerima laporan 
  
Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata ‘Diserahkan kepada’. Jika penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. Contoh :
 
Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup
 
3. Nama dan identitas penulis 
Sebelum nama penulis biasanya didahului dengan perkataan ‘Oleh’ dan diikuti oleh gelar. Contoh :

 

 

 
Oleh 
Purnawarman
Insinyur Konsultan
 
dan
 
Priambudi Laksono
Insinyur Perencana
 
4. Tempat dan tanggal
Dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah, contoh :
 
Mataram, N.T.B
20 Maret 1999
 
contoh hasil laporan yang disatukan :
 
Laporan tentang
 SURVAI PENDAHULUAN
 PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI 
di daerah 
KABUPATEN JAWA BARAT
 
 
 
 
 
 
 
 
Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup
di Jakarta
 
 
 
 
 

 

Oleh 
Purnawarman
Insinyur Konsultan
 
dan
 
Priambudi Laksono
Insinyur Perencana
 
 
Mataram, N.T.B. 20 Maret 1999
 

9.2 manfaat laporan ilmiah

Peneliti haruslah menyusun laporan hasil penelitian dengan sebaik-baiknya. Laporan penelitian akan bermanfaat khususnya bagi pihak-pihak sebagai berikut :

  1. PENELITI

Manfaat penyusunan laporan penelitian bagi peneliti adalah :

  • Merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu.
  • Untuk menunjukkan hasil temuannya agar dikenal oleh banyak pihak (ilmuwan, pemerintah serta masyarakat).
  • Membuat hasil penelitian menjadi lebih bermakna.
  1. PARA ILMUWAN

Dengan penemuan melalui penelitian, khasanah ilmu pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat berpijak bagi mereka dalam mengembangkan pengetahuan lebih lanjut.

  1. PEMERINTAH, BIROKRAT DAN PENGAMBIL KEBIJAKAN

Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan sehingga daya dukung kebijakan tersebut cukup kuat karena berupa data actual.

  1. MASYARAKAT LUAS

Dengan adanya informasi dari penelitian ilmiah, kehidupan manusia menjadi lebih sempurna dan semakin mudah. Contoh : penemuan listrik, telepon dan televisi.

DAFTAR PUSTAKA:

http://maulanajayadi24hikaru.blogspot.com/2011/04/laporan.html

http://shofidzulfikar41.blogspot.com/2013/05/laporan-ilmiah.html

 

menulis laporan ilmiah

Tugas ke-8. Bahasa Indonesia2

nama: dwi chuswanda

NPM: 12211233

kelas: 3EA03

BAB VIII

MENULIS LAPORAN ILMIAH

8.1 Macam-macam Laporan

macam-macam Laporan, antara lain:

  • laporan berbentuk formulir isian

laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai

  • laporan berbentuk surat
    laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat
  • laporan berbentuk memorandum
    laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja
  • laporan perkembangan dan keadaan
    laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat
  • laporan berkela
    laporan berkela dibuat secara rutin(harian,mingguan,bulanan,tahunan)misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi
  • laporan laboratoris/hasil penelitian
    laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium 
  • laporan formal/semi formal
    laporan formal ialah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal.

8.2 Ciri-ciri Laporan

Ciri-ciri dari laporan adalah sebagai berikut:

Obyektif

Laporan bersifat sangat obyektif. Yang dimaksud obyektif adalah dalam hal menyampaikan fakta. Pernyataan yang dibuat harus berdasarkan kenyataan. Kesimpulan dan rekomendasi yang diajukan harus disertai dengan bukti yang spesifik dan harus menghindari pendapat atau prasangka pribadi. Jika fakta menunjukkan A maka harus dilaporkan A tanpa tendensi apapun.

Bahasa formal

Bahasa yang digunakan dalam menulis laporan adalah bahasa formal yang baik, jelas, dan teratur. Yang dimaksud bahasa formal adalah bahasa baku yang sesuai dengan kaidah penulisan bahasa baku yang terdapat dalam EYD. Penyusunan paragraf, kalimat, pemilihan kata, hingga tanda baca yang digunakan harus tepat dan dari segi sintaksisnya bahasanya teratur. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data, tetapi berdasarkan fakta.

Sistematis

Laporan harus benar sistematikanya. Judul, subjudul, sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang matang. Bagian-bagian dari laporan seperti pendahuluan, isi, dan kesimpulan harus disusun secara berurutan. Hal ini dilakukan supaya pembaca mudah mengerti isi dari laporan tersebut.

Dibuat atas permintaan

Laporan biasanya dibuat atas permintaan dari pihak-pihak tertentu. Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas apa yang sudah dilakukan. Laporan seperti ini biasanya merupakan laporan panjang atau pendek, tergantung dari kebutuhannya. Tetapi ada kalanya seseorang membuat laporan atas prakarsa diri sendiri.

Pembacanya tertentu

Laporan disusun berdasarkan bidang-bidang atau sub-sub bidang tertentu, juga dibuat berdasarkan permintaan pihak-pihak tertentu. Hal ini menyebabkan secara otomatis pembaca dari suatu laporan terbatas pada kalangan tertentu, tergantung dari kebutuhan pembaca terhadap laporan tersebut. Misalnya, laporan tentang keuangan perusahaan. Tentu saja hal ini tidak dapat dipublikasikan kepada semua pihak karena ini masalah intern perusahaan. Yang mengetahui mungkin hanya direktur keuangan, bagian keuangan, dan direktur utama atau dapat dikatakan hanya orang yang berhubungan langsung dengan manajemen keuangan perusahaan.

8.3 Persyaratan bagi pembuat laporan

Mukayat Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
  2. Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
  3. Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
  4. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
  5. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
  6. Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.

http://cliffordbloodyimpact.blogspot.com/2014/04/tugas-softskill-menulis-laporan-ilmiah.html

karya ilmiah

Tugas ke-7. Bahasa Indonesia2

nama: dwi chuswanda

NPM: 12211233

kelas: 3EA03

BAB VII

KARANGAN ILMIAH

 

7.1 Skripsi, Thesis, dan Disertasi

Definisi Skripsi

Skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 135 sks dengan dibimbing oleh dosen pembimbing utama dan dosen pembimbing sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar pendidikan S-1.

ada beberapa peengertian lain dari skripsi:

skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau studi kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidang studi sebagai tugas akhir dalam studi formalnya di Perguruan tinggi. Skripsi dalam dunia pendidikan berarti suatu hasil penyusunan tulisan ilmiah yang telah dibuktikan kebenarannya berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan tentunya data yang dikumpulkan diolah untuk menjadi data yang valis sebagai bahan acuan buat membuktikan kebenaran suatu tulisan tersebut.

skripsi adalah laporan tertulis hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan Dosen Pembimbing skripsi untuk dipertahankan dihadapan penguji skripsi sebagai syarat untuk memperoleh derajat Sarjana. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana. berdasarkan definisi awam yang dirumuskan skripsi mengandung komponen pengertian berikut: Karya tulis, ilmiah, hasil penelitian, dilakukan oleh mahasiswa, berkualifikasi sarjana (Rahyono Fx, 2010:23 dalam Teguh).

Definisi Thesis

Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan.

Defenisi disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan

7.2 Karangan Ilmiah Populer

Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

ada beberapa pengertian lain dari Karangan ilmiah:
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat.

Menurut Wardani (2007:17) karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

Untuk dapat mengerti pengertian karya tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya dari kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis.

Dalam KBBI (2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Sedangkan istilah populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam

Tiga Masalah Pokok Dalam Menulis Karya Ilmiah

  • Masalah Empirisme. Masalah empirisme yang dimaksudkan dalam persoalan menulis yang disebabkan oleh pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan orang sulit membuat tulisan, yaitu keterbatasan penulis mengembangkan ide, pola tulisan kurang standar, dan kurang berbobot substansi tulisan.
  • Masalah Retorika. Retorika maksudnya adalah cara mengungkapan ide. Retorika melalui tulisan tertuang dalam bentuk kelancaran ide, linier tidaknya administrasi, pola penyajian data pendukung, dan pola membuat kesimpulan dari suatu argumentasi. Dalam karya ilmiah, retorika yang dianggap memiliki bobot ilmiah ialah tulisan dengan retorika linear. Dalam bentuk tulisan, retorika ini mengacu pada jenis wacana. Setiap jenis wacana mempengaruhi secara jelas bentuk retorika, pilihan kata (diksi), dan tata bahasa yang digunakan penulis. Dalam aspek ini dikenal dengan jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis wacana tersebut meliputi empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning), teknik memilih urutan penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik menerapkan gaya tulisan.
  • Masalah Linguistik. Masalah linguistik berarti masalah penguasaan bahasa. Dalam aspek ini ada empat hal yang dijadikan acuan yaitu sintaksis, gramatika, diksi dan kosa kata dan mekanik.Aspek sintaksis ialah kemampuan penulis dalam menyajikan ide dalam bentuk kalmat sederhana, kalimat majemuk, kalimat kompleks, dan kalimat majemuk-kompleks. Penulis harus menunjukkan penguasaan gramatika secara baik, benar dan standar. Kekeliruan menggunakan gramatika ini sangat mengganggu dan menghilangkan ide. Dari aspek pilihan kata, kekeliruan terjadi misalnya dalam penggunaan kata asing.

Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni

Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum. Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya. Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam. Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita jumpai pada majalah, koran atau tabloid.

Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Populer

Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
· Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.

· Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

· Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .

· Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:
· Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
· Pengetahuan yang disajikan tersebaut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
· Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
· Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat denotatif.
· Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.

karakteristik karangan ilmiah populer yaitu:

  1. Apabila pembaca artikel jurnal adalah profesional atau spesialis dalam suatu disiplin ilmu, maka pembaca karangan ilmiah populer adalah masyarakat umum, awam atau profesional dalam bidang lain.
  2. Apabila penulis artikel jurnal selain memberikan nama, lembaga akademik tempat ia bekerja serta kualifikasi akademiknya, maka penulis karangan ilmiah populer menuliskan nama tanpa informasi lain, kecuali ia adalah repoter.
  3. Apabila artikel jurnal ditulis dengan gaya tulis faktual dan “dingin” (tak-emosional) demi objektifitas, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan gaya informal, anekdot, personal, serta menghibur.
  4. Apabila artikel jurnal ditulis dengan kalimat yang lebih kompleks dan relatif panjang serta penuh dengan istilah teknis, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan kalimat-kalimat singkat dan sederhana serta mudah dibaca.
  5. Apabila artikel jurnal menyertakan kutipan, catatan kaki (footnotes) dan daftar pustaka agar materi yang ditulis dapat divalidasi, maka karangan ilmiah populer umumnya tidak meyertakan informasi-informasi tersebut.
  6. Apabila artikel jurnal lebih dipenuhi tulisan verbal dan sedikit tabel, maka karangan ilmiah populer seringkali dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, foto, dll.

Apabila kebenaran isi artikel jurnal dievaluasi melalui reviu oleh sejawat atau dewan pakar sebagai “referee”, maka pertanggungjawaban isi karangan ilmiah populer cukup diberikan oleh editor majalah.

7.3 JURNAL

Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. (Hakim, 2012).

Jurnal ilmiah wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut :

  1. Memiliki International Standard Serial Number (ISSN).
  2. Memiliki mitra bestari paling sedikit 4 (empat) orang.
  3. Diterbitkan secara teratur dengan frekuensi paling sedikit dua kali dalam setahun, kecuali majalah ilmiah dengan cakupan keilmuan spesialisasi dengan frekuensi satu kali dalam satu tahun.
  4. Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300 eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang menerbitkan sistem jurnal elektronik (e-journal) dan majalah ilmiah yang menerapkan sistem daring (online) dengan persyaratan sama dengan persyaratan majalah ilmiah tercetak.
  5. Memuat artikel utama tiap kali penerbitan berjumlah paling sedikit 5 (lima), selain dapat ditambahkan dengan artikel komunikasi pendek yang dibatasi paling banyak 3 (tiga) buah.

Sumber data dan informasi ilmiah yang dijadikan dasar dalam penyusunan KTI (karya tulis ilmiah) seperti jurnal ilmiah adalah tulisan yang mengandung data dan informasi yang memajukan iptek serta ditulis sesuai kaidah-kaidah ilmiah.

Kaidah KTI (karya tulis ilmiah) terdiri atas sifat-sifat berikut :

  • Logis, berarti berunutan penjelasan dari data dan informasi yang masuk ke dalam logika pemikiran kebenaran ilmu.
  • Obyektif, berarti data dan informasi sesuai dengan fakta kebenarannya.
  • Sistematis, berarti sumber data dan informasi yang diperoleh dari hasil kajian dengan mengikuti urutan pola pikir yang sistematis atau yang konsisten/berkelanjutan.
  • Andal, berarti data dan informasi yang telah teruji dan sahih serta masih memungkinkan untuk terus dikaji ulang.
  • Desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan, dan
  • Akumulatif, berarti kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran dan keberadaannya serta memberikan kontribusi bagi khasanah iptek yang sedang berkembang.